Entri Populer

Kamis, 20 Januari 2011

Belajar dari Dzat Yang Melapangkan Rizki (Ar Rozaq)

يا الله يارزاق لك مقالد السماوات والارض تبسط الرزق لمن تشاء وتقدر فابسط لنا من الرزق ما تواصلنا به الى رحمتك ومن رحمتك ما تحول به بيننا وبين نقمتك ورضنا بما قسمته لنا واختم لنا بالسعادة التي ختمت بها اوليائك واجعل خير ايامنا واسعدها يوم لقائك وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم

”Ya Allah Ya Razzaq, milikMu kendali langit dan bumi, Engkau yang melapangkan rizki bagi siapa yang Engkau kehendaki, Engkau pula yang menyempitkannya. Maka ya Allah, lapangkanlah rezeki kami menuju rahmatMu, lapangkan pula rahmatMu yang membebaskan kami dari murkaMu. Jadikan kami puas dengan anugerah rezeki yang Engkau tetapkan bagi kami, serta akhirilah hidup kami dengan kebahagiaan sebagaimana Engkau mengakhiri hidup para auliya’Mu. Ya Allah jadikanlah hari-hari kami yang terbaik dan paling bahagia adalah hari pertemuan denganMu.”

Belajar dari Dzat Yang Memberi Anugerah (Al Wahab)

الهنا هب لنا عافية في ابداننا وسعة في ارزاقنا وبركة في اعمارنا وهب لنالذة المعرفة والشهود لارواحنا حتي نبذل النفس والنفيس بلا عواض ولا غرض الا وجهك الكريم يا وهاب يا رحيم ربنا هب لنا من ازواجنا وذريتنا قرة اعين واجعلنا للمتقين اماما. وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم

Ya Allah ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kesehatan pada jasmani kami, keluasan pada rezeki kami, berkah pada usia kami, anugerahi pula pada kami kelezatan makrifah, serta penyaksian dengan mata hati kami, sehingga kami mampu mengorbankan jiwa dan menyumbangkan semua yang bernilai tanpa mengharap imbalan dan mengarah kepada satu tujuan kecuali demi wajah-Mu yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Pemberi lagi Maha Penyayang. Ya Allah, anugerahilah kami dari pasangan-pasangan hidup kami, anak keturunan yang menyejukkan mata kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang bertaqwa”

Belajar dari Dzat Yang Menundukkan (Al Qohhar)

الهي قهرت العوالم كلها عاليها وسافلها قاصيها ودانيها. الهي امدني بقليل من دقائق اسمك القهار حتي تنقادلي نفسي وينهزم امامي الفجار وامنحني صولة علي نفسي لاصول بها علي ابليس وانجو من الشهوات. اللهم اجعلني ملاحظا لانوار اسمك القهار حتي لااغتر باي عظيم في الارض ولا قهار يا عظيم يا من يقهر كل عظيم وصلى الله على سيدنامحمد وعلى اله وصحبه وسلم

“ Tuhanku, Engaku telah menundukkan dan menjinakkan seluruh alam, yang tinggi maupun yang rendah, yang dekat maupun yang jauh. Anugerahilah aku sekelumit dari rahasia nama-Mu al-Qahhar, agar nafsuku tunduk dan kukendalikan, dan agar bertekuk di hadapanku seluruh penjahat. Ilahi, anygerahkanlah kepadaku kemampuan menguasai diriku, agar aku mampu menghadapi iblis dan selamat dari rayuan nafsu syahwat. Ya Allah, jadikanlah aku selalu memandang gemerlapan cahaya nama-Mu al Qahhar, sehingga aku tidak teperdaya dengan semua yang agung dan perkasa di bumi ini.”

Allah al-Qahhar, adalah Dia yang menjinakkan mereka yang menentang-Nya dengan jalan memaparkan bukti-bukti keEsaanNya, dan menundukkan para pembangkang dengan kekuasaan-Nya, serta mengalahkan makhluk seluruhnya dengan mencabut nyawanya.


Yang meneladani sifat Allah ini hendaknya terlebih dahulu menyadari tujuan penciptaannya sebagai manusia:

”Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di bumi” (2:20),

”Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar seluruh kegiatannya berkesudahan menjadi ibadah kepadaKu”(51:56).

Untuk maksud tersebut manusia harus dapat menyiasati dirinya serta menundukkan, menjinakkan, dan menguasai segala sesuatu yang dapat menghalangi tujuan penciptaan itu (hawa nafsu,setan).

Imam Al Ghozali:
” hawa nafsu lebih berbahaya bagi manusia dari pada setan, sehingga jika manusia mampu menndukkan hawa nafsunya, maka dia akan mampu menundukkan setan, karena setan menggunakan hawa nafsu manusia untuk menjerumuskannya”

Beljar dari Sang Maha Pengampun (Al Ghoffar)

اللهم انت ربي لااله الا انت خلقتني و انا على عبدك وانا على عهدك ووعدك ماستطعت اعوذبك من شر ما صنعت ابوءلك بنعمتك علي وابوء بذنبي فاغفرلي فانه لا يغفر ذنوب الا انت . اللهم يا غفار اني اسالك ان تغسل قلبي من الاوزار واسالك ان تملاءه بالانوار وان تخلقنا باخلاق هذا الاسم حتي نستر عورة الاخوان ونقابل السيئة بالاحسان لننال الوجاهة فى الدنيا والاخرة ونحفظ من ظلام المعصية الباطنة والظاهرة انك على كل شيئ قدير وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم
”Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engaku, engkau menciptakan aku, aku adalah hambaMu. Aku berpegang teguh pada perjanjianMu dan janjiMu sekuat kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan apa yang kulakukan. Aku mengakui curahan nikmatMu kepadaku, aku mengakui pula dosa-dosaku. Ampunilah aku, tutupilah aib, kesalahan dan kekuranganku, tiada yang mengampuni dosa, menutupi aib dan kesalahan kecuali Engkau.
Ya Allah Ya Ghaffar, aku bermohon kepadaMu, kiranya Engkau membersihkan hatiku dari segala noda. Aku bermohon kiranya Engkau memenuhinya dengan cahaya, anugerahilah kami kemampuan untuk berakhlak dengan namaMu ini, sehingga kami mampu menutup aib rekan-rekan kami, membalas kejahatan dengan kebaikan, sehingga kami dapat meraih kemuliaan di dunia dan di akhirat, serta terhindar dari kegelapan dosa lahir maupun batin. Sesungguhnya Engakau Ya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wa shallallohu ’ala sayidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shahbihi wa sallam”

Seseorang yang meneladani sifat Allah al Qhoffar, akan menutupi keburukan orang lain, tidak membeberkannya dan akan menampakkan kelebihan sesamanya, tidak menampilkan kekurangannya. Rasul saw. Menjanjikan mereka yang menutupi aib orang lain, akan ditutupi pula oleh Allah aibnya di hari kemudian.

”Tidak seorang manusia pun menutupi aib orang lain di dunia kecuali Allah menutupi aib nya di hari kemudian” (HR. Muslim melalui Abu Hurairah)

Karena itu, pengumpat, pendendam, pembalas kejahatan, dan pembeber kesalahan pada hakikatnya tidak menyandang sedikitpun dari sifat ini.

Belajar dari Dzat Yang Menciptakan dan Memberi Bentuk (AL Kholiq AL Bari' AL Mushowwir)

الهي انت الخالق الذي دبرت الاشياء وقدرت الامور في ظلام العدم خلقت العباد و خلقت فيهم الاسباب فما يبرز منهم فعل الا بمشيئتك ولا يصدر عنهم امر الا باءرادتك وقدرتك فامنحنا خلوص التوحيد حتي نشهد الخلاق متجليا فى النفس والافاق وامناحنا قوة نسوس بها انفسنا حتى نطهرها من رجس الاغيار يا نور الانوار انك على كل شيئ قدير وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم

”Ya Allah Tuhan kami, Engkaulah pencipta yang mengatur dan mengurus segala sesuatu. Engakau yang mengukur dan memberi kadar segala sesuatu dalam gelap ketiadaan. Engakau yang menciptakan potensi dan sarana, tidak satu tidak pun kecuali berdasar kehendakMu, tidak juga keberhasilan kecuali atas iradah dan qudratMu. Ya Allah Anugerahilah kami kemurnian tauhid agar kami saksikan Sang Maha Pencipta tampak dalam jiwa dan seluruh ufuk. Ya Allah anugerahi kami kemampuan, sehingga kami dapat mengendalikan jiwa kami, agar menjadi suci dari segala macam kotoran. Wahai Tuhan sumber dari segala cahaya, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wa shallallohu ’ala sayidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shahbihi wa sallam”

Seseorang yang meneladani Allah sebagai al-Khaliq dan al Bari’ dituntut untuk mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat. Disamping tekad dan usaha dia juga harus membekali diri dengan pengetahuan yang sesuai agar kreasi dan ciptaannya melahirka kesejahteraan lahir dan batin bagi makhluk Allah swt.

Belajar Sang Pemilik Keagungan (Al Mutakabbir)

اللهم اني اسالك باسمك الطهر الطاهر وبتظمك وكبريائك الذى اذا طلبت بها الحسنات نيلت واذادرئت بها السيات حيلت اللهم اصرف عني السوء والق علي من زينتك ونعوت ربوبيتك ما تقهر بها القلوب وتذل بها النفوس وتقر بها الابصار وتلذبها الافكار وتخضع بها كل متكبر جبار يا الله يا متكبر يا قهار. وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم

"Ya Allah aku mohon kepadaMu, dengan namaMu yang Suci, serta keagungan dan kebesaranMu yang bila dimohonkan kebijakan dengannya diperoleh kebajikan itu. Bila ditolak keburukan dengan menyebutnya terjauhakan dari keburukan itu. Ya Allah hindarkanlah aku dari segala keburukan, campakkanlah ke dalam jiwaku keindahanMu serta sifat-sifatMu yang terpuji, agar tunduk dengannya semua kalbu, serta luluh semua jiwa, sejuk karenanya semua mata dan tenang semua pikiran lgi tunduk semua yang angkuh dan pembangkang. Wahai Tuhan, Ya Mutakabbir Ya Qahhar, Wa shallallohu ’ala sayidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shahbihi wa sallam”

Jika sifat kibriya’ Tuhan akan kita teladani, maka camkanlah pandangan Imam al Ghazali berikut ini menyangkut manusia yang mutakabbir:

” Yang mutakabbir dari hamba-hamba Allah adalah yang zahid, yakni menjauhkan diri dari kenikmatan dunia lagi arif. Zuhudnya seorang arif adalah dengan melepaskan diri dari apa yang dapat menyibukan dirinya dar apa yang menyangkut apa yang diperebutkan oleh makhluk.

Memandang diri lebih besar dan agung dari segala sesuatu kecuali Allah, dan dengan demikian dia akan memandang kecil dunia dan akhirat, sehingga dia tidak berada dalam posisi yang disibukan oleh keduanya dari memandang kepada Allah.

Adapun zuhudnya orang yang belum arif, maka dia berinteraksi dalam bentuk pertukaran. Dia membeli akhirat dengan kenikmatan duniawi, dia meninggalkan sesuatu yang bersifat sementara untuk memperoleh yang berlipat ganda dan bersifat langgeng di akhirat sana. Interaksinya adalah membayar dahulu dan menerima barangnya kemudian. Adapun yang diperbudak oleh syahwat makanan dan pernikahan, maka dialah yang hina—kalau yang demikian itu selalu dilakukannya.

Hamba Allah yang mutakabbir adalah yang memandang hina dan rendah, semua syahwat dan perolehan yang dapat diraih juga oleb binatang.”

Rabu, 19 Januari 2011

Belajar dari Dzat Yang Menyempurnakan (Al Jabbar)

ياالله ياشديد البطش ياقهاريا حكيم نعوذبك من كيد النفوس فيماقدرت واردت ونعوذبك من شر الحساد على ما وهبت وانعمت اللهم ياجابر كل كسير يامغني كل فقير يا مؤمن كل خائف يا ميسر كل عسير يسر علينا كل عسير فتيسير العسير عليك يسير وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم

” Ya Allah, Yang Maha pedih pembalasan-Nya, Yang Maha Pemaksa penentang-Nya. Wahai Yang Maha bijaksana. Kami berlindung kepadaMu dari tipu daya nafsu kami menyangkut apa yang Engkau tetapkan dan kehendaki. Kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka yang iri terhadap anugerah nikmatMu. Ya Allah wahai Yang menyempurnakan segala yang kurang, yang memperkaya segala yang miskin, yang memberi rasa aman segala yang takut, yang mempermudah segala yang sulit, Ya Allah Ya Tuhan Kami, permudajlah untuk kami segala yang sulit, karena bagi Mu mempermudah yang sulit amat mudah. Wa shallallohu ’ala sayidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shahbihi wa sallam”

Kalu kita memahami akar kata jabbar , dalam arti menumbuhkan, menutup, dan memperbaiki agar dalam keadaan semula (istiqamah), maka Allah Al Jabbar adalah yang memperbaiki dan mengembangkan apa yang rusak dan kurang dari hamba-hambaNya.

Menurut Sufi Besar al-Qusyairi:
jika sifat al Jabbar diteladani, hamba Allah akan tampil terlebih dahulu menutupi kekurangan-kekurangan dirinya, serta mendidik, mengasah, dan mengasuh jiwanya agar tidak mudah terombang ambing oleh pergantian siang dan malam. Selanjutnya berusaha pula untuk membantu sesamanya sehingga mereka mampu bangkit dari kejatuhan, kegembiraan setelah dirundung kesedihan, berkecukupan selepas mengalami kekurangan, sehat sesudah mengidap penyakit, dan tentunya mendekatkan diri kepada Allah setelah terpuruk dari rayuan setan.

Selasa, 18 Januari 2011

Belajar dari Sang Maha Perkasa (Al-Aziz)

الهي انت العزيز الذى تسند اليك حاجات العبادوانت العظيم الذى يصعب الوصول الى عزتك وانت المراد القلوب وانت الجليل الواحد الاحد الذي لا نظير لك تنزهت عن الامثال والاندادز الهي صف قلبى من الاغيار حتي لا يرى عزيزا سواك واشهدني معنى العزة في نفسي لتكون روحى فداك واجمعنى مع العارفين االذي منحتهم العزة فكانت قلوبهم بعزتك عامرة وافض علي من اسرار عزتك حتي تصير نفسي اليك طائرة
وصلى الله على سيدنامحمد
وعلى اله وصحبه وسلم

Tuhanku Engkau al-AZIZ (Yang Maha Mulia) yang kepadaMu bersandar kebutuhan hamba-hambaMu. Engkaulah al-ADZIM (Yang Maha Agung), yang sulit dicapai kemuliaanMu. Engkaulah tumpuan hati kami. Engkaulah Yang Maha Esa, tiada yang serupa denganMu, wahai Yang Maha Suci, tidak ada yang sama dan sekutu bagi-Mu. Ya Allah Tuhanku, bersihkan hatiku dari rayuan materi sehingga aku tidak memandang yang mulia kecuali Engkau, persaksikan makna kemuliaan sehingga juwaku menjadi tebusan untukMu, dan himpunlah aku bersama orang-orang arif yang telah Engkau anugerahi kemuliaan sehingga hati mereka penuh dengan kemuliaanMu. Serta curahkan kepadaku rahasia kemianMu agar jiwaku mengangkasa menuju keharibaanMu. Amin

Seseorang yang menghayati makna al-’Aziz akan memelihara diri dan menjaga kehormatannya sehingga tidak akan mengulurkan tangan untuk mengemis, bahkan meminta, sampai-sampai menurut al Qur’an,
”Orang-orang yang tidak tahu mengira mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta” 2:273

Seseorang yang ’aziz bersedia tampil di tengah masyarakat dengan peranan yang penting lagi bermanfaat. Bukankah al-aziz adalah ”peranan yang sangat penting lagi sangat dibutuhkan” dan saat yang sama memiliki integritas pribadi dan kewibawaan yang menjadikan dirinya sangat disegani, sehingga penghormatan yang disertai rasa kagum terpancar dari mereka yang melihat dan mengenalnya.

Itulah manifestasi yang dapat diraih manusia dari syarat ketiga yang disebut di atas, yakni ”sulit untuk diraih/ disentuh”. Selanjutnya keinginan masyarakat untuk dekat dan mengenalnya sedemikian besar, karena tidak banyak orang semacamnya.

Minggu, 16 Januari 2011

Belajar dari Dzat Yang Memelihara Kita

الهي انت المهيمن الذي احاط علمه بالعالمين ونفذت قدرته فى الوجود اشرق لي سر هذا الاسم الشريف حتى احيط علما بدقائق نفسى وخفاياضميرى وطوايا سترى فاراقب النوايا واقوم الجوارح واقيمها غلى ماتحب وانفذ همتي بقدرتك فى جوارحى فاصرفها فى شرعك و صلى الله على سيدنامحمدوعلى اله وصحبه وسلم
Ya Allah Ya Tuhanku, Engkau pengawas sempurna lagi saksi yang pengetahuanNya mencakup seluruh alam raya. Engkau pula yang terlaksana kudratNya di seluruh wujud ini. Tuhanku limpahkanlah cahaya rahasiaMu, al-Muhaimin; sehingga aku mengethui rincian gejolak hatuku, isi terdalam dari nnuraniku, serta rahasia-rahasia penutup diriku, agar aku mampu mengawasi niat dan motivasiku, meluruskan anggota tubuhku, dan mampu pula menegakkan perbuatanku sesuai dengan apa yang Engkau sukai. Ya Allah laksanaknlah himmah/ keinginanku melalui kudratMu terhadap anggota tubuhku sehingga aku dapat mengarahkannya menuju syariatMu.
Quraisyhab:
Sesorang yang menghayati makna sifat ini akan menyadari bahwa Allah menguasai dan mengetahui gerak geriknya, bahkan detak jantungnya, karena itu buah dari sifat ini adalah pengawasan sempurna terhadap perilaku lahir dan batinnya, disertai pelurusan niat dan motivasinya.

Belajar Dari Dzat Yang Memberi Rasa Aman (Al-Mu'min)

الهي اذقني حلاوة الايمان حتى اشهد انى نلت خير نعمة بالفضل والاحسان واحفظني بفضلك من الشيطان فهو يحا ربونى فى هذا الكنز المصون. الهي تجل بنور اسمك المؤمن حتي انس بك في سري و علنى وفى ظاهري وباطني فان كل نعمة نور ا نية هي قبس من تجلى اسمك المؤمن فكل امن وامان هو منك موهوبواليك يرجع الامر كله يا علام الغيوب فنور ايماني من تجليك ونور اذكار من هدايتك وعنايتك. وحالى غير خاف عليك فافض علينا الايمان و صلى الله على سيدنامحمدوعلى اله وصحبه وسلم
Ya Allah, Engaku telah menganugerahkan kepadaku rasa manisnya iman, dan rasa aman, sehingga aku bersaksi bahwa aku telah meraih sebaik-baik nikmat berkat anugerah dan kebaikan-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan, dia memerangi kami menyangkut anugerah yang sangat bernilai itu. Ya Allah nampakkan padaku cahaya nama-Mu al-Mu’min sehingga aku merasa tenang dan bahagia dengan-Mu ketika menyendiri atau disaksikan orang lain, pada lahir maupun batinku, karena semua nikmat ruhani merupakan percikan dari penampakan nama-Mu, semua rasa aman dan keamanan adalah curahan anugerah-Mu, kepadaMu Ya Allah berpulang segala urusan, Wahai Tuhan Yang mengetahui segala gaib. Ya Allah terangilah keimananku dengan secercah cahaya penampakan-Mu. Terangilah zikir/ ingatanku dari hidayah dan pemeliharaan-Mu, sungguhYa Allah terangilah keimananku dengan secercah cahaya penampakan-Mu. Terangilah zikir/ ingatanku dari hidayah dan pemeliharaan-Mu, sungguh keadaanku tidak luput bagiMu, maka Ya Allah peliharalah iman dan rasa aman itu.


Sakinah, bukan sekedar terlihat pada ketenangan lahir yang tercermin pada kecerahan air muka, karena ini bisa muncul dari keluguan, ketidaktahuan atau kebodohan. Tetapi ia terlihat dari kecerahan air muka yang disertai lapang dada, budi bahasa yang halus yang dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya kejelassan pandangan dengan tekad yang kuat. Ketika itu, seseorang pada tahap ini telah menguasai dan memimpin sisi dalamnya sehingga tercipta keserasian dan keharmonisan antara semua unsur yang berbeda, bahkan yang bertentangan di daalam jiwanya. Ketenangan dan ketentraman itulah yang menjadikan seseorang bersedia mendahulukan kepentingan orang lain atas kepentingn pribadinya walaupun dia sendiri ada dalam kesulitan. ”Mereka mengutamakan (orang lain) atas diri mereka sendiri walaupun mereka dalam kesusahan” (QS. Al-Hasr[59]:9). Ketika itu rasa aman serta ketenangan yang dirasakan mengalir kepada pihak lain.

Belejar Dari Dzat Yang Senantiasa Memelihara Kita (As-Salam)

اللهم انت سلام ومنك سلام واليك يعود السلام فحينا ربنا بالسلام وادخلنا جنة دار السلام

Ya Allah, Engkau as-Salam, dariMu bersumber as-Salam, dan kepadaMu pula kembalinya. Hidupkanlah kami Ya Allah, di dunia ini dengan as-Salam, dan masukkanlah kami kelak di negeri as-Salam (Surga). Maha Suci Engkau, Maha Mulia Engkau, Ya Dzal Jalali Wal Ikrom

Seseoran g yang meneladani sifat as-Salam Allah, dituntut untuk menghindarkan hatinya dari segala aib dan kekurangan, dengki dan hasud serta berkehendak untuk berbuat kejahatan, seperti tulis al-Ghozali, ”Siapa yang selamat hatinya dari hal-hal tersebut, maka akan selamat pula anggota badannya dari segala kejahatan, dan selamat pula hatinya dari al-intikaz (kejungkirbalikan) dan al-in’ikas (ketolak belakangan). Dengan demikian dia akan datang menghadap Allah demgan hati yang salim.”

Belajar dari Yang Maha Terjaga Kesucian Nya (AL Quddus)

سبوح قدوس ربنا ورب الملائكة والروح

Maha Suci Allah, Maha sempurna zat, sifat dan perbuatanNya, dilah Tuhan kami dan Tuhan para malaikat dan jibril.

Imam Ghazali:
Kekudusan seorang hamba adalah dengan menyucikan kehendak dan pengetahuannya. Pengetahuannya dia sucikan sehingga pandangan dan pengetahuannya berkisar pada persoalan-persoalan keabadian. Ia hendaknya bebas dari persoalan2 yang bersifat indriawi dan imajinatif. Ia hendaknya meraih pengetahuan, yang seandainya indra dan daya imajinasinya dicabut, dia tetap haus akan pengetahuan ilahiyah yang bersifat kulli dan yang berkaitan dengan persoalan ’azali (yang kekal), bukan menyangkut hal-hal duniawi yang sifatnya berubah-ubah dan wujudnya mustahil.

Pandangan Para Pakar:
Kekudusan adalah gabungan dari 3 hal: benar, indah, baik. Buah dari sifat kudus saat diteladani adalah mengantar manusia menjadi ilmuan, seniman dan budiman. Karena mencari yang benar menciptakan ilmu, mengekspresikan yang indah melahirkan seni, berbuat yang baik membuahkan etik. Meneladani Allah dalam sifat kekudusanNya, bukan saja menuntut kita untuk menjadi ilmuan, budiman sekaligus seniman; tetapi juga menuntut untuk menghadirkan Allah, pada ilmu yang kita pikirkan dan amalkan, melalui seni yang anda ekspresikan, serta dalam setiap budi daya yang kita lakukan.

Belajar dari Sang Maha Raja

الهي يا ملك العلمين يا صاحب العز الدا ئم ذلت لعظمتك رقاب الجبا برة وارتعدت اهيبتك ارواح الكروبيين تجل لنا بسر اسمك الملك وامدنا بلطائفه حتى نملك نفوسنا ونعدل فىجوارحنا ونتصرف بامرك فى كل الشؤن يا من امره اذا اراد شياقال كن فيكون و صلى الله على سيدنامحمدوعلى اله وصحبه وسلم
Wahai Tuhan Raja dan Penguasa seluruh alam. Wahai pemilik Kemuliaan yang langgeng, tunduk di bawah keagunganMu para penguasa yang lalim, gemetar jiwa malaikat yang dekat ke hadiratMu. Ya Allah nampakkan kepada kami rahasia namaMu ”al-Malik” serta curahkan kepada kami anugerah nama ini, sehingga jiwa kami dapat kami kuasai, agar kami dapat berlaku lurus menyangkut anggota tubuh kami dan bersikap sesuai dengan perintahMu dalam segala hal. Wahai allah Tuhan yang bila menghendaki sesuatu hanya berfirman ”jadilah”, maka jadilah ia.

Allah adalah Raja karena Dia tidak butuh kepada zat, dan sifatNya segala yang wujud, bahkan Dia adalah yang butuh kepadaNya segala sesuatu menyagkut segala sesuatu.

Imam Ghozali:
Raja/penguasa hakiki (bukan mutlak/ sempurna) dari jenis manusia adalah yang tidak memiliki kecuali Allah dan tidak membutuhkan sesuatu kecuali Allah, dan dalam saat yang sama dia menguasai kerajaan karena ”bala tentara dan rakyat”yang dimilikinya tunduk kepadanya. Kerajaannya adalah kalbu dan wadah kalbunya; bala tentaranya adalah syahwat, amarah dan nafsunya; rakyatnya adalah lidah, mata, tangan, dan seluruh anggota badannya. Bila semua itu dia kuasai dan bukan dia yang dikuasai mereka, jika semua itu mentaatinya dan bukan dia yang taat kepada mereka, maka ketika itu dia telah mencapai tingkat kerajaan di alamnya.