Entri Populer

Kamis, 13 Januari 2011

Belajar dari Kasing Sayang Ar Rohim

الهي رحمتك بالخلق دلتنا على سعة الجنان فامانت قلوبنا بانك الرحيم بجميع الاكوان وانت تحب الرحمة لانها صفتك ونحن المستحقون بها لان عيوبنا كثيرة فانشر علينا رحمتك لتكون عيو ننا بها قريرة و صلى الله على سيدنامحمدوعلى اله وصحبه وسلم

Tuhanku, RahmatMu kepada makhluk membuktikan kepada kami menjadi tanang bahwa Engkau Maha Pengasih terhadap seluruh alam. Engkau suka rahmat, karena itulah sifatMu, Ya Allah Tuhan kami, kami wajar memperolehnya karena kesalahan dan kekurangan melimpah, maka Ya Allah, sebarluaskanlah rahmatMu sehingga dengan rahmatMu itu mata hati kami menjadi tenang.

Imam Ghozali--- Buah yang dihasilkan oleh ucapan ar-Rahim yang lahir dari lubuk hati:

” Tidak membiarkan seseorang yang butuh kecuali berupaya memenuhi kebutuhannya, tidak juga membiarkan seorang fakir di sekelilingnya atau di negerinya kecuali dia berusaha untuk membantu dan menampik kefakirannya dengan harta,kedudukan, atau berusaha melalui orang ketiga, sehingga terpenuhi kebutuhannya. Kalau semua itu tidak berhasil dia lakukan, maka hendaklah dia membantu dengan do’a serta menampakkan rasa kesedihan dan kepedihan atas penderitaanya. Itu semua, sebagai tanda kasih sayang, dengan demikian dia bagaikan serupa dengan yang dikasihinya itu dalam kesulitan dan kebutuhan.

Belajar dari Sang Maha Pemurah (Ar-Rohman)

الهي يا رحمن ياود ود... يا من وسعت كلا شيء رحمة وعلما... ظهرت رحمتك في كل ذرات الوجود والعالم...فلا نرى الا شياء و نقراء من ايات رحمتك ما يجذبنا اليك ويطمان قلوبنا بواسع حنانك فاللهم اشهد عيون قلوبنا نور عدلك وعظيم فضلك يا رحمن و صلى الله على سيدنامحمدوعلى اله وصحبه وسلم
Tuhanku ya Rahman, yang Maha mencurahkan rahmat kasih sayang kepada seluruh wujud, wahai tuhan Yang Engkau cakup segala sesuatu dengan rahmat dan pengetahuan, nampak rahmat-Mu pada setiap butir wujud di alam raya ini, kami tidak melihatnya kecuali sekelumit. Ya Allah, kami membaca tanda-tanda rahmat-Mu yang menjadikan kami tertarik menuju ke hadirat-Mu serta menenangkan hati kami dengan keluasan kasih sayang-Mu. Maka Ya Allah, perlihatkanlah mata hati kami cahaya keadilan-Mu serta keagungan anugerah-Mu, wahai ar-Rahman yang mencurahkan kasih

Imam Ghozali--- Buah yang dihasilkan oleh ucapan ar-Rahman yang lahir dari lubuk hati:

” Dia akan merasakan rahmat dan kasih sayang kepada hamba-hamba Allah yang lengah, dan ini mengantar yang bersangkutan untuk mengalihkan mereka dari jalan kelengahan, menuju Allah. Dengan memberikan nasihat secara lemah lembut (tidak menggunakan kekerasan), memandang orang-orang berdosa dengan pandanga kasih sayang (bukan dengan gangguan). Memandang setiap kedurhakaan yang terjadi di alam raya, bagai kedurhakaan terhadap dirinya, sehingga dia tidak menyisihkan sedikit upaya apapun untuk menghilangkannya sesuai kemampuannya, sebagai pengejawantahan dari rahmatnya terhadap si durhaka jangan sampai dia mendapat murkaNya dan jauh dari sisiNya”

Belajar dari Kalimat Labid

اللهم انى اسالك بكل اسم هوسميت اوانزلته فى كتابك اواعطيته احدامن خلقك اواستاثرك به فى علم الغيب عند ك ان تجعل القران ربيع قلبى و نور بصرى وجلاء غمي وذهاب خزني وهمي و صلى الله على سيدنامحمدوعلى اله وصحبه وسلم

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan menyebut nama-Mu yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan nama itu dalam kitab suci-Mu, atau anugerahkan ia kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau Engkau rahasiakan ia dalam gaib-Mu. Ya Allah aku bermohon kiranya Engkau jadikan al-Qur’an penyejuk hatiku, cahaya mataku, penyikap keresahanku dan pengusir kesedihan serta kesusahanku.

Imam Ghozali:
“ Manusia sebagai hamba Allah harus dapat mengambil dari lafal ini kesadaran tentang ta’alluh Allah (kekuasaanNya yang mutlak dalam kepemilikan dan pengaturan seluruh makhluk). Seluruh jiwa dan himmah/kehendak manusia harus dia kaitkan dengan Allah. Dia tidak memandang kecuali kepadaNya, tidak menoleh ke selainNya, tidak mengharap dan tidak pula takut kecuali kepadaNya. Bagaimana tidak demikian, sedang dia seharusnya telah paham dari nama ini, bahwa sesungguhnya Dia adalah wujud yang hakiki dan hak, sedang selain Dia, akan lenyap binasa. Dengan demikian akan memandang bahwa dirinya adalah yang pertama akan binasa dan dia adalah sesuatu yang bathil, seperti pandangan Rosululloh SAW dengan sabda beliau: Kalimat yang paling benar diucapkan seorang penyair adalah kalimat Labid, yaitu; segala sesuatu selain Allah pasti disentuh kebatilan” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)